Minggu, 10 Mei 2009

Iman Kepada Yesus

IMAN KEPADA YESUS
OLEH MARGIE NIODE
audara pasti pernah mendengar orang yang mengucapkan: Aku tidak punya iman seperti dia! Aku belum punya iman! Imanku belum bertumbuh! Benarkah ucapan tersebut? Benyang tidak
arkah seseorang bisa tidak mempunyai iman? Hal itu tidak benar. Tidak ada orang mempunyai iman! Semua orang di dunia mempunyai iman. Definisi umum iman ialah: percaya kepada seseorang/sesuatu bahwa seseorang/sesuatu itu memiliki kuasa dan kekuatan untuk mencelakai atau memberkati. S
Seorang penganut ateis percaya bahwa tidak ada Tuhan. Seorang penganut animisme percaya kepada makhluk supernatural yang tinggal di benda mati atau binatang, contohnya suku tertentu di Afrika yg menjadikan buaya sebagai Tuhan atau penganut agama Hindu India yang mengagungkan sapi.
Seorang penganut Buddha, dia mempunyai iman kepada Sidharta Gautama yang disebut sebagai Buddha. Keputusannya untuk beriman kepada Buddha, membuat dia mengikuti segala pengajaran yang diajarkan oleh Buddha. Begitu juga pemeluk agama lain.
Seorang teroris, dia tidak lahir sebagai seorang teroris bukan? Dalam perjalanan waktu, terbentuk kepercayaannya. Melalui pengajaran, pertemuan, doktrin yang didengar, dipelajari, direnungkan dan di meditasikan, terbentuklah opini, dan diambillah keputusan untuk beriman kepada pemimpin yang berkarisma tersebut, yang adalah gembong teroris, yang menciptakannya menjadi seorang teroris.
Alkitab menjelaskan bahwa iman akan timbul karena pendengaran (Roma 10:17). Dasar dari kebenaran itulah, saya menyimpulkan seseorang menjadi teroris, karena dia memilih untuk percaya kepada gembong teroris sehingga dia menjadi teroris. Begitu juga dengan pengikut dari kepercayaan-kepercayaan yang lain.
Waktu yang dihabiskan seseorang kepada sesuatu, akan membentuk iman orang itu kepada sesuatu itu. Apa yang seseorang dengar akan sangat amat berarti baginya. Akan membuat dia berkembang menjadi orang baik atau pribadi yang buruk. Akan menjadikan dia orang yang saleh atau orang yang murtad. Membuatnya menjadi orang benar atau tidak benar. Apapun yang didengarnya, dan semakin lama didengarnya, imannya akan semakin kokoh akan hal itu.
Yang akan dibahas dalam artikel ini adalah iman kepada Yesus. Firman katakan, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Iman seseorang kepada Yesus akan timbul, jika orang itu menghabiskan waktunya untuk mendengar dan mendengar dan mendengar akan firman Kristus, firman yang Diurapi dengan urapanNya.
Seorang bisa menjadi pengikut Yesus, karena dia pernah mendengar tentang Yesus, dan dia memutuskan untuk percaya kepada Yesus dan menjadikan (mengakui) Yesus sebagai Tuhan.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10: 9-10).
Perilaku seseorang terhadap firman yang didengar, menjadikannya sebagai ”orang benar”. Sebab dia percaya di dalam hatinya dan dia mengaku dengan mulut bahwa Yesus sebagai Tuhan, dia jadi orang benar dan diselamatkan. Terlepas dari apakah semua perilakunya sudah benar atau belum. Seseorang tidak dapat menjadi orang benar karena dia mengorbankan materi, giat di gereja atau perkumpulan rohani; semua itu tidak dapat menjadikan dia orang benar walaupun semua perbuatan itu baik!
Perbuatan baik maupun kesalehan seseorang yang dilakukan tanpa iman—maaf saja—tidak dapat menyenangkan hati Tuhan (Ibrani 11:6).
Iman seseorang kepada Yesus membawa dirinya diselamatkan. Kata “diselamatkan” berasal dari kata bahasa Yunani “soteria,” yang memiliki arti “dibebaskan, kesehatan, diselamatkan, keselamatan, pemeliharaan.”
Coba anda renungkan satu persatu arti dari soteria itu. Di tengah-tengah sakit flu burung di sekeliling lingkunganmu, anda dan keluarga diselamatkan dari endemi itu—anda sekeluarga tidak terjamah. Kenaikan BBM menyebabkan inflasi—semua harga bahan pokok makanan naik. Karena orang benar tidak hidup dalam sistim dunia tetapi sistim Kerajaan Allah. Dengan memberikan perpuluhan dia diselamatkan. Artinya, seberapa tinggi harga sembako pembayar perpuluhan akan tetap mampu membelinya, sebab Tuhan yang mencukupi kebutuhannya. Mungkin disekelilingnya semua orang sudah makan jagung yang ditumbuk, tetapi keluarganya masih makan nasi, walaupun dengan profesi yang sama. Ini wujud dari pemeliharaan Tuhan. Dia memilih untuk hidup dalam sistim Kerajaan Allah, dia mengikat perjanjian dengan Yehova Jireh, sehingga segala kebutuhan keluarganya patut dicukupi. Bukankah Yesus katakan Segalanya mungkin bagi kamu yang percaya.
ANAK YANG BISU DISEMBUHKAN
Di dalam Markus 9:14-27 (harap dibaca) tercatat bagaimana seorang ayah membawa anaknya, yang menurut saya sakit ayan, sebab dia terbanting ke tanah, mulutnya berbusa, giginya berkertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Anak ini dibawanya kepada murid-murid Yesus untuk disembuhkan.
Sebelum lebih jauh, pertanyaan saya, kenapa bapak ini membawa anaknya kepada murid-murid Yesus? Tentunya dia pernah mendengar bagaimana orang yang sakit dilayani oleh tim pelayanan Yesus dan menerima kesembuhan.
Bapak ini membawa anaknya bukan kepada sembarang orang. Dia membawa anaknya kepada murid-murid Yesus—murid-murid Rabi yang tersohor, yang selalu bersama-sama dengan Rabi, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Dia begitu mengharapkan kesembuhan anaknya sebab imannya timbul dari pendengaran tentang pelayanan sang Rabi. Dengan bersemangat dia datang membawa anaknya yang sakit. Dengan disaksikan beberapa ahli Taurat, mereka gagal mengusir roh yang mengikat anak itu! Murid-murid Yesus, yang dipilih langsung oleh Yesus tidak dapat mengusir roh jahat dari anak yang sakit. Mereka, yang setiap pelayanan Yesus melihat mukjizat terjadi, gagal mengusir roh jahat dari anak itu.
Mereka gagal meskipun mereka telah mendengar pengajaran langsung dari mulut Guru. Murid-murid bukan hanya mendengar pengajaran Guru seperti orang banyak, ... tetapi secara pribadi kepada murid-murid-Nya (mereka yang khusus milik-Nya) Dia menjelaskan segala-galanya (sepenuhnya) (Markus 4:34, terjemahan Amplified Bible). Khusus untuk murid-murid dijelaskan secara terinci; mereka mendapat perlakuan khusus dari Guru.
Waktu melihat Yesus datang, orang banyak lari tergesa-gesa meninggalkan murid-murid dan menemui Guru. Begitu ditanya Guru, Ayah anak ini langsung melapor kegagalan murid-murid mengusir roh jahat dari anaknya. Maka Yesus langsung berkata kepada mereka: Hai kamu angkatan yang tidak percaya (ayat 19). Wow, perkataan yang keras, yang menyinggung perasaan. Jika peristiwa ini terjadi di zaman sekarang pasti ada yang menasihati Yesus untuk pakai hikmat dan tidak menegur murid-murid di depan orang banyak.
Teguran itu diberikan oleh Yesus di depan banyak orang, di depan beberapa ahli Taurat, tidak sembunyi-sembunyi. Apakah Yesus teledor? Apakah Yesus tidak punya kasih? Atau Dia tidak punya hikmat?
Saya jamin tidak ada satu orangpun berani mengatakan itu! Tetapi kalau ada orang lain yang berani menegur seseorang seperti itu saya berani jamin berita itu akan cepat beredar dan penghakimanpun dimulai.
Bapak ini mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Yesus, dan dia berkata: Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami (ayat 22). Intinya dia berkata: “Jika Engkau, Yesus, dapat melakukan sesuatu tolonglah!” Dia melemparkan tanggung jawab kesembuhan anak ini kepada Yesus.
Saya senang melihat tanggapan Yesus, katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! (ayat 23). Yesus kembalikan tanggung jawab kesembuhan anak itu kepada ayahnya. Sekarang bola ada di tangan ayah anak ini kembali. Anak ini amat parah dan sangat memerlukan pertolongan. Tetapi Yesus tidak tergerak oleh seberapa parah keadaannya.
Ayah ini harus mengambil keputusan mau percaya atau tidak percaya anaknya akan sembuh. Dan dengan segera dia berteriak: Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!
Kesembuhan anda, kemakmuran anda, promosi maupun kesuksesan kita semua sudah disediakan Tuhan, itulah keinginan hatiNya (3 Yohanes 2). Segala sesuatu sudah diberikan Yesus agar setiap orang yang percaya kepadaNya bisa hidup di bumi seperti di sorga (Matius 6:10). Tuhan perlu orang yang setuju denganNya dan percaya rencanaNya terlaksana di bumi.
Berhenti berteriak kepada Tuhan untuk kesembuhan anda maupun keluarga. Tidak perlu memelas kepada Tuhan untuk mengulurkan tanganNya memberikan mukjizat keuangan, sebab Dia senantiasa memikirkan anda (Mazmur 138:17-19 terjemahan The Living Bible).
Mukjizat tidak terjadi begitu saja! Mukjizat terjadi jika ada orang yang berada dalam posisi menerima.Dan agar bisa menerima, perlu iman kepada Yesus.
Puji Tuhan, Yesus datang agar anda dan saya mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10). Dia tidak bersuka cita melihat setiap orang yang percaya kepadanya dan diadopsi menjadi anak, hidup serba kekurangan, serba kesakitan, serba kesusahan. Kondisi seperti itu tidak ada dalam rencanaNya. Kalau saudara saat ini dalam situasi seperti itu, keluar dari tempat itu. Jangan mau diperbudak oleh situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan bagi hidupmu.
Dia mau kita mempunyai segalanya dalam kelimpahan dan dapat menikmatinya. Saya bisa pastikan, rencana Tuhan bagi hidup anda dan saya indah. Seperti anak yang sakit ayan itu, dia berhak menerima kesembuhan, dia tidak seharusnya dikuasai oleh roh jahat, beban dan kuk yang ada padanya patut terbuang dan lenyap, sebab ayahnya percaya kepada Yesus.
Yesus datang agar kita hidup merdeka, sehingga siapapun yang melakukan Roma 10:10, terbebas dari hukum dosa dan hukum maut (Roma 8:2).
PETRUS BERJALAN DI ATAS AIR
Iman kepada Yesus mewujudkan hal supernatural di alam nyata. Iman kepada setiap perkataan Yesus menjadikan segala sesuatu mungkin. Terbukti iman kepada Yesus membuat yang tidak bisa dilakukan secara alami menjadi dapat dikerjakan, dan tanpa susah payah.
Alkitab mencatat ada dua orang yang berhasil berjalan di atas air. Yaitu Yesus dan Petrus! Yang akan dibahas di sini adalah kunci keberhasilan Petrus berjalan di atas air, dan kegagalannya. Mari kita perhatikan dengan seksama peristiwa tersebut. Dan saya berdoa, Roh Kudus yang adalah Guru, dan urapan Yesus yang ada di dalam anda, dapat elaborasikan lebih lagi kepada anda dari apa yang disingkapkan di sini.
Peristiwa itu terjadi setelah murid-murid baru saja menyaksikan demonstrasi kuasa Allah—bagaimana hanya lima roti dan dua ikan dapat dimakan oleh lima ribu orang laki-laki. Mata murid-murid Yesus melihat mukjizat itu. Terjadinya secara supernatural, karena secara normal
mustahil, mereka sendiri ragu sebab suplai yang begitu minim sedangkan orang yang mengikuti Yesus begitu banyak.
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang (Matius 14:22-33).
Siapa yang memberi perintah kepada mereka? Yesus yang mereka panggil Rabi, atau Guru, atau bos mereka. Karisma Guru membuat mereka rela meninggalkan bisnis, keluarga dan pekerjaan. Dengan pergaulan mereka sehari-hari dengan Guru sudah seharusnya mereka mengenal Dia, tetapi rupanya tidak demikian halnya. Kepercayaan merupakan akibat dari pilihan seseorang. Tuhan memberikan kebebasan untuk memilih kepada manusia. Karena Tuhan yang memberikan kebebasan ini, Dia tidak bisa dan tidak akan merampas hak yang telah diberikanNya (Yosua 30:19).
Kalau saja mereka mengenal Guru secara intim, mereka tidak akan panik dan takut menghadapi bahaya dalam perjalanan. Murid-murid bertindak seperti yang diperintahkan Guru, mereka berlayar ke seberang. Tidak berapa lama kemudian perahu mereka terombang-ambing di tengah laut, sebab angin sakal menghadang perjalanan mereka. Sebab mereka tidak mengenal Guru sebagaimana seharusnya, maka ketika berhadapan dengan bahaya yang keluar adalah ketakutan dan kepanikan.
Saudara, yang memberi perintah kepada murid-murid ialah Yesus. Tetapi apa yang dihadapi mereka? Mereka menghadapi angin sakal, bukan? Siapa bilang bahwa kalau mendapat perintah dari Tuhan seseorang akan berjalan di ”karpet merah”? Bahwa jalan akan mulus? Bahwa tidak akan ada badai topan yang menerpa? Yesus tidak pernah menjanjikan bahwa di dunia badai dan topan tidak akan datang menyerang murid-murid, termasuk anda dan saya.
Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: ”Itu hantu!” lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: ”Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (ayat 25-27).
Semua murid-muridNya berada di dalam perahu itu. Mereka semua melihat dan menyangka Dia itu hantu. Mereka semua mendengar perkataan Yesus untuk tenang dan jangan takut. Semua mendengarnya, tetapi hanya satu murid yang bereaksi, yaitu Petrus. Sementara yang lainnya dicekam rasa takut.
Petrus menanggapi ucapan Guru: Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air. Kata Yesus: Datanglah! Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Petrus berhasil berjalan di atas air! Dengan iman dia berjalan di atas air, sebab Guru menyuruh dia datang mendekatiNya. Sebab dia mendengar perintah Guru, dan Dia yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita kepada kesempurnaan (Ibrani 12:2). Petrus melakukannya, berjalan di atas air, dengan mata yang tertuju kepada Yesus (ayat 2).
Terbukti tidak ada yang mustahil bagi mereka yang percaya, segalanya mungkin bagi orang yang percaya! Tercatat Petrus satu-satunya murid Yesus yang dapat berjalan di atas air. Imanlah yang membawa Petrus berhasil jalan di atas air.
Tidak berapa lama setelah itu, Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam (ayat 30). Apa yang menyebabkan kegagalan setelah kesuksesannya? Petrus tidak fokus lagi kepada Yesus. Dia merasakan tiupan angin, yang berarti dia tidak jalan dengan iman lagi. Karena, iman atau percaya adalah berjalan tanpa penglihatan atau perasaan (tanpa panca indera), (2 Korintus 5:7).
Akibat dia merasakan angin, timbul “rasa takut” sehingga ia mulai tenggelam. Kita tidak akan bisa berhubungan dengan Tuhan melalui panca indera atau dengan mental kita. Tidak bisa! Sebab Tuhan adalah Roh! Ibrani 11:6 berkata: Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada.
Seperti iman membawa seseorang berhasil, sukses dan dekat kepada Tuhan. Sebaliknya takut membawa seseorang gagal, jatuh dan menjauh dari Tuhan dan mendekat kepada iblis.
Yesus pun menyebut dia sebagai: orang yang kurang percaya dan bimbang (ayat 31). Bayangkan murid yang telah berhasil berjalan di atas air, masih dikatakan “bimbang dan kurang percaya.” Bukannya Petrus ditepuk-tepuk bahunya dan dipuji-puji, malahan Yesus memarahinya. Yesus selalu bersikap tegas tanpa tedeng aling-aling.
Tidak ada gunung setinggi apapun yang tidak dapat dikalahkan oleh iman anda kepada Yesus. Sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita! (1 Yohanes 5:3-4).
LAUT MERAH TERBELAH
Musa menerima firman Tuhan untuk bertindak dalam saat orang Israel terdesak sebab dikejar oleh orang Mesir. Kenyataan bagi Musa, di depan mereka ada Laut Merah dan di belakang mereka pasukan berkuda Firaun. Istilahnya: maju mati, mundur juga mati. Dalam posisi demikian orang Israel berteriak minta tolong pada Tuhan, Tuhan menjawab mereka. Dia berfirman untuk berangkat! Dia juga memerintahkan Musa untuk mengangkat tongkat dan mengulurkannya ke laut, maka laut di depannya akan terbelah.
Bayangkan modal Musa hanya tongkat kayu di tangannya dengan ratusan ribu orang israel yang panik dan takut. Tuhan tidak menjelaskan kepadanya bagaimana Dia akan mewujudkan penyelamatan mereka. Dalam posisi terjepit demikian, bukan hanya diri sendiri yang harus
diselamatkan, tetapi ratusan ribu orang menggantungkan nasib mereka padanya. Benar-benar dia dalam situasi yang sulit.
Tetapi Musa baru saja mempunyai pengalaman yang luar biasa, dimana dia menyaksikan 10 tulah menghajar Firaun dengan bangsa Mesir. Imannya masih sangat tinggi. Sehingga dia mau bekerja sama dengan Tuhan, walaupun dengan peralatan minim.
Tuhan tidak dapat melakukan sesuatu tanpa ada orang yang beriman kepada ucapanNya. Musa memilih untuk percaya kepada Tuhan, dan melakukan perintah-Nya. Dia melakukan persis seperti apa yang diperintahkan kepadanya. Laut Merah terbelah, air membentuk tembok bagi orang Israel yang berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut (baca Keluaran 14:15-31). Kembali, iman kepada perkataan Tuhan, membuat hal ini mungkin terjadi.
Iman bukan sesuatu yang bisa dicoba-coba. Iman dapat bekerja, jika seseorang mendengar firman Tuhan, dan melakukan apa yang difirmankanNya.
Ada hal yang amat berharga untuk kita yang berjalan dengan iman dapat pelajari. Ada perbedaan yang amat besar antara iman dan perkiraan? Kita lihat contoh dari orang Mesir yang mencoba melakukan seperti orang Israel.
Karena iman maka mereka telah melintas Laut Merah sama seperti melintas tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga (Ibrani 11:29).
Orang Israel berhasil melewati laut Merah di tanah yang kering, sebab mereka menaati Tuhan. Mereka menerima firman Tuhan lalu bertindak. Tuhan yang memerintahkan, berarti Tuhan menyertai mereka. Tuhan yang memimpin iman mereka dan Dia juga yang akan menyelesaikannya. Mereka berhasil karena bertindak dengan iman.
Sedangkan orang Mesir tidak mendapat instruksi dari Tuhan. Seandainya saja mereka bertanya sama Tuhan, pastinya mereka akan disuruh pulang. Orang Mesir bertindak karena melihat orang Israel berhasil. Mereka tidak menerima pewahyuan sendiri. Iman bukan sesuatu yang bisa dicoba-coba. Karena melihat orang lain berhasil dan merasa punya iman, terus kita melakukan hal yang sama...hasilnya belum tentu sama. Karena Tuhan tidak mengawali iman orang Mesir Dia juga tidak wajib menyelesaikanNya.
Sekali lagi, iman bukan sesuatu yang bisa dicoba-coba. Melihat orang lain sembuh dengan tidak minum obat, tidak berarti anda bisa melakukan seperti yang dilakukannya. Melihat orang lain menabur mobilnya dan menuai mobil yang lebih baik dan besar, bukan berarti anda dapat menirunya. Ingat Roma 10:17, iman akan timbul jika anda mendengar firman Kristus, bukan sekedar perkataan atau kesaksian orang lain.
IMANMU MENGARAHKAN PELAYANAN YESUS
Hanya iman yang dapat menggerakkan Tuhan. Tanpa iman tidak ada yang dapat menyenangkan hati Tuhan (Ibrani 11:6). Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Selama Yesus di bumi lebih dari 33 tahun, dia berjalan dengan iman, itulah sebabnya Dia berkenan kepada Bapa (Matius 17:5; Lukas 3:22). Yesus juga melakukan dan mengatakan semua yang Dia dengar dan lihat Bapa kerjakan (Yohanes 7:14-16; 8:26). Tuhan adalah Tuhan beriman. Dan Yesus adalah Yesus yang berjalan dengan iman. Iman bekerja dengan kasih (Galatia 5:6).
Sekarang kita lihat bagaimana seorang perempuan yang sakit pendarahan dapat mengubah arah perjalanan Yesus (baca Markus 5:21-34).
Sebenarnya Yesus sedang dalam perjalanan ke rumah Yairus, seorang kepala rumah ibadat, yang anaknya sedang sakit dan hampir mati. Tetapi perjalanannya ”dihadang” oleh seorang perempuan yang mempunyai iman terhadapNya. Iman perempuan ini ditunjukkan dengan dia melawan adat istiadat yang berlaku pada zaman itu. Penyakit yang dideritanya pada zaman itu disebut kutuk. Dia harusnya diasingkan dan tidak bisa berkeliaran bebas di jalan. Dia seorang perempuan, dan tidak dapat berbaur dengan pria, apa lagi dengan kondisi sakit seperti itu dan di keramaian pula. Tetapi nyatanya, dia berada di tengah-tengah kerumunan orang. Saya bisa bayangkan orang-orang menjauh dari dia, menjaga jarak dari dia. Pastinya dia menerima cemoohan dari orang banyak sebab statusnya hina.
Tanpa mempedulikan pandangan orang banyak perempuan ini maju terus mendekati Yesus dengan terus memperkatakan imannya, Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh (ayat 28). Hasilnya, ketika ia menjamah ujung jubah Yesus seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia sembuh dari penyakitnya (ayat 29). Kejadian ini amat mencengangkan tentunya.
Iman dari perempuan ini untuk sementara menghentikan perjalanan Yesus. Yesus harus lebih dahulu melayani perempuan ini. Bukannya Yesus merasa terganggu karena bisa terlambat untuk menyembuhkan anaknya Yairus, tetapi sebaliknya Dia bahkan menyebutnya, “anakKu!” Oleh sebab Yesus adalah Kasih, dan iman tidak dapat bekerja tanpa kasih, Yesus tidak merasa ada hambatan dalam perjalanannya, Dia tidak takut bisa jadi anak perempuan Yairus terlanjur meninggal, kalau Dia melayani perempuan ini.
Saya mau anda juga melihat, Yesus tidak membanggakan diriNya bahwa perempuan ini sembuh karena ada tenaga yang keluar dari diriNya (ayat 30), tetapi dia berkata kepadanya, Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau (ayat 34). Yesus memberikan kredit kepada iman perempuan ini atas kesembuhannya. Iman perempuan ini telah mengubah prioritas perjalanan Yesus! Bukan karena gawatnya penyakit perempuan ini, tidak karena kasihan melihat perempuan ini sudah bangkrut sebab hartanya telah habis untuk berobat. Semua itu tidak dapat menggugah hati Tuhan. Anda baca sendiri, Dia menyebut: iman perempuan itulah
yang telah menyembuhkan dirinya. Wow, saya tidak tahu tentang anda, tapi saya mau mengembangkan dan melatih iman saya agar sama seperti perempuan ini. Anda juga dapat melakukannya, jika anda memilih untuk percaya kepada Yesus.
Satu lagi kesaksian Alkitab, yaitu iman seorang yang buta yang namanya Bartimeus (baca Markus 10: 46-52). Bartimeus mangkal di pinggir jalan tempat keluar dan masuk kota Yerikho untuk meminta belas kasihan orang yang lewat.
Hari itu adalah hari yang berbeda, karena begitu banyak orang lewat, dan dia mendengar yang sedang lewat adalah Yesus orang Nazaret. Artinya dia sudah pernah mendengar tentang Yesus dan Bartimeus memilih untuk percaya akan orang itu. Iman Bartimeus terhadap Yesus dibuktikan dengan dia berseru-seru: Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!
Tetapi tindakan iman Bartimeus mengganggu banyak orang, dan mereka menegor agar dia diam. Tetapi tegoran itu tidak dapat membuatnya tutup mulut, malah dia semakin keras berteriak memanggil nama Yesus.
Bukti lagi bahwa Yesus hanya tergerak karena iman. Ayat 49 katakan, Yesus berhenti dan menyuruh memanggil Bartimeus. Segera dia mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya: Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?
Tidakkah Yesus bisa melihat bahwa orang ini buta? Dan semua orang tahu bahwa yang paling diperlukan oleh orang buta, tentu saja penglihatan bukan? Tetapi kenapa Yesus masih bertanya dan tidak langsung menyembuhkannya?
Yesus mengembalikan tanggung jawab kesembuhan kepada Bartimeus. Apa yang dia inginkan harus dia perkatakan! Yesus kan tidak buta, Dia tahu apa yang dibutuhkan orang ini.
Kehendak Tuhan adalah semua orang mempunyai kesehatan ilahi, bahkan dengan bilur-bilurNya kita telah disembuhkan (1 Petrus 2:24). Sehingga jika bicara kesembuhan, kita tidak perlu lagi berkata, “jika kesembuhan adalah kehendakmu Tuhan, tolong sembuhkan saya!”
Kembali ke Bartimeus, dia langsung menjawab pertanyaan Yesus: Rabuni, supaya aku dapat melihat! (ayat 51). Segera Yesus berkata, Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau (ayat 52). Kesembuhan Bartimeus karena imannya, sebab dia percaya. Dia menyatakan imannya, melalui perkataannya tanpa goyah sedikitpun (Markus 11:24), sehingga dia menerima kesembuhan.
Tidak seperti pengertian yang beredar di antara kalangan rohani, kalau memang Tuhan berkenan, Dia akan sembuhkan. Atau memang Tuhan menginginkan saya sakit, untuk bisa lebih dekat ke Tuhan. Itu semua omong kosong! Tipu daya iblis, dia adalah bapa segala dusta, tidak ada kebenaran di dalam dia. Jangan mau terima dan beli jualan iblis. Kehendak Tuhan agar anda hidup shalom! Tanpa cacat tanpa noda, sempurna, sampai kedatangan Yesus Tuhan kita (1 Tesalonika 5:23).
Iman anda kepada Yesus dapat memerintahkan gunung untuk beranjak dan tercampak ke laut, dan hal itu akan terjadi. Sebab jika anda sudah membuka mulut dan mengeluarkan firman
iman, yang iblis lihat ialah Yesus, dia tidak bisa melihat siapa anda. Bagi iblis anda dan Yesus adalah sama, sebab mengeluarkan perkataan yang sama, yaitu firman Tuhan. Karena sama seperti Yesus, kita juga ada di dalam dunia ini! (1 Yohanes 4:17). 􀂲
Tabitha Ministries, Februari-Maret 2006

Kamis, 07 Mei 2009

catatan perjalanan sukawarna,bayah-Banten selatan

Pada saat pemilihan calon legeslatif tanggal 9 april lalu semua kegiatan yang ada dikam pus itb di liburkan, oleh karena itu semua anggota KMPA yang tidak memiliki kepentingan lain di akademiknya serta tidak merasa penting untuk mengikuti pemilihan tersebut maka,kami merencanakan untuk pergi jalan-jalan menikmati liburan dan perjalanan kali ini memiliki 3 tujuan yaitu Gunung lawu,Gunung sindoro,dan satu lagi jalan2 ke sawarna untuk melihat Goa,Tebing,dan pantai yang ada disana.
Untuk perjalanan ke sawarna akan saya jelaskan disini,tapi untuk perjalanan yang lain mungkin telah dijelaskan oleh saudara2 lain yang pergi kesana.
Sebelum melakukan perjalanan kami menyusun rencana perjalanan sedemikian rupa agar tidak melenceng dari tujuan awal yaitu bersenang-senang, untuk mendapatkan pengalaman baru. jadi untuk melengkapinya hal pertama yang kami lakukan adalah inisiasi orang2 yang akan berangkat kesawarna yang didahului dengan informasi2 yang kami dapat dari orang lain yang pernah kesana sebelumnya serta browsing internet adalah sumber informasi kami. tahap selanjutnya adalah menentukan tanggal keberangkatan dan waktunya dan waktu yang didapat adalah tanggal8 april 2009, jam 8 malam dan ternyata waktu keberangkatan adalah jam10 malam karena harus menunggu motor sigit yang baru selesai di perbaiki dan satu lagi menjemput gemen dari kediamannya. sebelum awal keberangkatan semua logistik keberangkatan kami packing terlebih dahulu diantaranya adalah
a. alat panjat
- tali panjat dinamis
- carabiner
- seling
- sepatu panjat
- hardness
- chockbag
- pengaman sisip
- runner
- ascender dan descender
b. alat masak dan makan
- trangia
- kompor lapangan
- parafin
- spritus
- piring ukuran 1,5m x 0.5 m
- sendok
- cangkir
- alat panggang
c. logistik untuk bivak
- flysheet 1 buah
- tenda dom 1 buah
Setelah itu berangkatlah tim kami yang terdiri dari 8 orang yaitu :
1.Gemen
2.Sigit
3.Sani
4.Freden
5.Bambang
6.Yostal
7.Tetu
8.Yana
dengan mekanisme perjalanan dengan menggunakan motor yang berjumlah 4 buah dan sistem pembiayaan orang yang di motor tersebut membiaayai motor masing2 setelah itu biaya yang dikeluarkan akan dihitung sepulang perjalanan dan dibagi rata.
perjalanan kami adalah tim yang terahir pergi setelah didahului oleh tim ke lawu dan sindoro.estimasi lama perjalanan yang akan ditempuh ini adalah 8-9 jam sampai sawarna tetapi karena kelelahan di perjalanan kamai memutuskan untuk beristirahat di warung kopi pinggir jalan setelah melewati kota suka bumi dan esok paginya. pada jam 8 pagi dilanjutkan perjalanan selama 2 jam perjalanan menuju pelabuhan ratu dan dari situ kira2 1jam lagi menuju pantai sawarna.
sesampainya di pantai sawarna kami mendirikan flysheet sebagian lagi mencari kayu bakar,dan masak makanan malam untuk persiapan esok paginya memanjat tebing.
keesokan paginya kami menuju tebing yang akan kami panjat yang lokasinya tidak jauh dari camp kami kira2 300m


sesampainya disana nah dilakukanlah ormed jalur yang akan kami pakai setelah itu baru persiapan pemasangan pengaman dan yang pasang adalah sani dan gemen serta sigit,dan pemanjatan yang kami lakukan adalah tipe sport dengan 2 hanger meskipun hanya dua hanger tapi memanjatnya cukup sulit karena hanya dapat dilalui dengan crack yang ada dijalur tersebut. pemanjatan pertama dilakukan oleh bambang pojono(celana biru)












pada pemanjatan pertama dia gagal untuk mencapai hanger yang kedua dan mencoba terus hingga berhasil.dan pemanjat selanjutnya adalah yostal yang langsung menyerah pada pemanjatan kedua yang dilakukannya. selanjutnya adalah aku sendiri yaitu pemanjatan dengan teknik konvensional dengan cara menyisipkan kaki kedalam lubang crack meskipun ini sangat berbahaya namun sangan efektif untuk pemanjatan cepat dan berhasil pada pemanjatan pertama.


Gemen sendiri mencobanya namun,setelah gagal pertama dia mengeluarkan alasan telah tua aneh memang orang ini,,,,
tapi untuk penghiburan dia memanjat ke lubang goa yang dekat dengan tebing. yaaaa memang inilah keahliannya,memanjat tanpa pengaman














setelah semuanya selesai aku yang pertama meninggalkan tempat pemanjatan untuk mengambil kelapa muda milik penduduk setempat yaitu kang.....(guide) dan yang lain menuggu di camp setelah aku selesai mengambil kelapa muda,nah dibelah campur dengan nata de coco,dilanjutkan dengan permainan aneh lainnya yaitu pusing2 an,mandi air laut lelah dan tidur besoknya kami pamit ke pak rt setempat.
Perjalanan pulang dimulai dari pantai - pelabuhan ratu - stasiun dekat kaki gunung gede yang sebelumnya dilalui oleh pertengkatran yang salah paham antara aku dan gemen karena perut yang lapar penyebabnya,namun itu semua dilalui denga baik.
Perjalanan yang kami tempuh kira2 9jam baru nyampe ke kampus ITB pada pukul 12.00 malam sesampainya di kampus kami istirahat di sekre tercinta sekre KMPA "ganesha"ITB.

Sedikit Tentang Hari Bumi

Hari Bumi, 22 April

One of Our Day

Kapan saatnya untuk mencintai Bumi? Jika jawabannya hanya tanggal 22 April setiap tahun, itu salah. Setiap manusia sebagai insan yang mampu merasakan rasa memiliki wajib untuk mencintai Bumi dengan seharusnya. Apa artinya ? Setiap insan punya jawaban sendiri.

Hari Bumi pertama kali dilaksanakan pada tanggal 22 April 1970 atas prakasa senator Gaylord Nelson. Ide tentang Hari Bumi ini lahir dari pidatonya di Seattle tahun 1969 tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, terutama isu lingkungan hidup dalam kurikulum resmi perguruan tinggi yang mengikuti model teach in dalam masalah anti perang. Pidatonya ternyata mendapat dukungan dari masyarakat sipil. Dukungan ini memuncak dengan menggelar peringatan Hari Bumi yang monumental. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. Nelson mengatakan bahwa ini adalah fenomena ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan karena ternyata masyarakat umum sangat peduli terhadap Bumi. Hari Bumi menjadi kesempatan pertama yang digunakan sebagai media penyampaian pesan secara nasional yang serius kepada para politisi untuk bangkit dan melakukan sesuatu.

Analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an yang bagian terbesarnya adalah pelajar dan mahasiswa. Hari Bumi pertama di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional. Kini peringatan Hari Bumi menjadi sebuah peristiwa global. Para pelaksana peringatan hari bumi menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle. Bila Hari Bumi ‘70 pertama paling tidak melibatkan 20 juta manusia di AS, Hari Bumi 1990 melibatkan 200 juta manusia di seluruh dunia, maka pada Hari Bumi 2000 diperkirakan terlibat 500 juta manusia di seluruh dunia dengan jargon “making history - making change”.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Hari Bumi seolah menjadi rutinitas tahunan hanya bagi sebagian orang saja di masyarakat kita. Mereka yang menamakan diri sebagai pecinta alam, penggiat alam bebas, pecinta lingkungan, LSM peduli lingkungan dan para akitivis lingkungan lainnya, adalah yang biasanya melakukan peringatan hari Bumi di masyarakat. Kegiatan sebagian kecil anggota masyarakat ini, sedikit banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat dan alam meskipun dalam rentang waktu yang sempit. Oleh karena itu, bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan sekarang untuk kelangsungan efek positif hari Bumi di masyarakat ? Bagaimana agar pohon yang ditanam pada hari Bumi ini bisa bertahan hingga waktu terus berlalu ? Bagaimana agar slogan – slogan penyelamatan hari Bumi tidak hilang dari peredaran akal pikiran setiap manusia, bahkan bisa jadi aksi nyata ?

Inilah hal yang perlu diperjuangkan, hari Bumi hanya one of our day. Hari selanjutnya, tetap laksanakan slogan – slogan itu dan aksi –aksi penyelamatan Bumi.


Sumber : anak KMPA " Ganesha "ITB


Semua ini berangkat dari rasa suka yang lebih dari yang lain, jika ini motivasi pertama pasti aku akan menyukainya.

Ketakutan hanyalah reaksi kimia kecil dalam darahku yang mengalir dan ia tidak dapat membuatku terpengaruh secara jiwa.

Meskipun mungkin karena kesalahanku aku akan tidak melihat matahari untuk selamanya ini tetap kujalani.

RANGKAIAN KATA KATA MOTIVASI YANG AGAK MENDALAM

Kesihatan dan kecergasan diri merupakan faktor penting untuk menjadi sesorang yang berhasil di dalam apa jua bentuk usaha yang sedang dilakukan pada dewasa ini. Kita hendaklah senantiasa di dalam keadaan sihat wal'afiat, cergas dan mestilah sentiasa berlapang dada. Tidak ada gunanya jika kita selalu sahaja dalam keadaan lembab dan selalu saja mengeluh apatah lagi kalau disebabkan oleh sedikit masalah kita sudah kehilangan keseimbangan dan terus menyerah kalah. Kita beranggapan kononnya sudah takdir atau memang sudah nasib badan, lalu berkata di dalam hati "apa boleh buat". Pada hal sememangnya kita masih banyak lagi kesempatan untuk berbuat apa-apa yang mana apa-apa itu masih sahaja belum lagi dilaksanakan dengan cara yang semestinya. Percayalah bahawa tidak akan ada gunanya kalau kita selalu sahaja meperturutkan kelemahan jiwa sewaktu berhadapan dengan rintangan-rintangan hidup. Dalam apa sahaja usaha kita mesti terlebih dahulu yakin terhadap diri sendiri dan juga dengan semangat juang yang tidak akan pernah pudar. Akan tetapi jika badan/fikiran sudah tidak sehat dan semangat sudah lemah, maka sama maknanya kita sudah memberi peluang keemasan kepada kegagalan untuk bertandang pada bila-bila masa tanpa ucapan assalamualaikum di hadapan mata atau ianya akan langsung saja masuk dan bersemayam didalam diri kita. Ini sungguh berbahaaya!. Di dalam perkara yang seperti ini, kesehatan dan kualiti vital force serta kualiti body's endurance sangat menentukan. Pandanglah jauh ke hadapan sana dan bangkitkan Tenaga Metafizik yang ada di dalam diri kita supaya kita dengan segera dapat menukar ganti perasaan-perasaan negatif kepada pemikiran yang positif. Tidak perlu untuk menunggu sampai begitu lama, keyakinan janganlah dibiarkan sampai mencair dan meleleh bagaikan air batu yang sedang ditimpa sinaran matahari dan jangan biarkan usia hanya habis dimakan hari atau alangkah sayangnya kita jika membiarkan diri menjadi orang yang hanya kosong melompong sahaja berkepanjangan.
Kita mestilah tetap yakin dengan anugerah Tuhan yang ada di dalam diri kita iaitu Tenaga Metafizik (metaphysical power) dan dengan bantuan Tenaga Metafizik ini InsyaAllah kita akan mendapat peluang keemasan untuk mempelajari atau memantau di mana letaknya kelemahan diri yang sedang dialami selama ini. Untuk dikemaskinikan atau ditambah dengan formula-formula baru sehingga sistem kerja kita yang sedia ada menjadi semakin baik sehingga kita benar-benar menjadi orang yang berhasil sebagaimana juga orang-orang lain yang sudah berhasil. Di samping itu, jangan sampai lupa untuk bermohon atau berdoa kepada yang maha berkuasa iaitu Allah SWT yang diiringi dengan perasaan
2
sabar, dalam erti kata lain Allah jangan sampai dilupakan di dalam apa jua bentuk usaha serta apa jua aspek kehidupan kita. Dia adalah penentu segala-galanya Allah SWT Berfirman, "Wahai orang-orang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat". QS. Surah al-Baqarah Ayat 153 Allah SWT Berfirman "Dan, janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati". QS. Surah al-Imran Ayat 139 Allah SWT Berfirman "Jangan kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita". QS. Surah at-Taubah Ayat 40 Allah SWT Berfirman Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. QS. Surah al-Baqarah Ayat 214 Allah SWT Berfirman "Dan, apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahawasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". QS. Surah al-Baqarah Ayat 186 Apabila kita sudah menemukan titik-titik terang di dalam apa jua usaha yang sedang kita lakukan, maka bawalah bertenang terlebih dahulu dan janganlah sampai bertindak dengan terburu-buru atau tergopoh-gapah serta susunlah strategi baru yang lebih baik dan lebih sempurna atau lebih mantap walaupun kita di dalam keadaan teruja sekalipun. Bagi seseorang yang memang sudah mengetahui dimana letak kelemahan dan kecuaiannya selama ini maka tidak perlu pula sampai terlalu menyesali diri terhadap kelemahan serta kecuaian yang sudah kita lakukan selama ini. Usah dan jangan pula berasa hairan sangat atau sampai tercengang-cengang dengan semua kejadian yang sudah berlalu dan kejadian yang sedang dialami maupun didalam memandang masa hadapan yang cerah dan gemilang seperti tercengang dan terpananya rusa yang sedang tersesat masuk kampong.
Yang kita perlukan dalam perkara ini sebenarnya tidaklah begitu banyak dan yang paling utama sekali hanyalah satu sahaja iaitu kita tidak berlengah-lengah lagi malah terus mengejar kembali setiap ketinggalan demi ketinggalan yang masih ada kemungkinan untuk dikejar dan tentunya bersama dengan perancangan dan cara yang lebih teliti dan juga lebih berhati-hati lagi. "Dengan tenaga metafizik" yang sudah terbina dengan baik/sempurna katakanlah kepada diri sendiri untuk terus maju dan berpantang menyerah kalah dalam apa jua bentuk keadaan dan sekali lagi kita tidak perlu untuk menyesali diri
3
kerana memang tiada manusia yang tidak pernah melakukan kesilapan serta kesalahan di dalam perjalanan hidup mereka masing-masing di dunia ini. Dengan pembaikan demi pembaikan, maka teruslah berusaha dengan "Tenaga Metafizik" yang sudah terbina dengan baik/sempurna di dalam diri sehingga kita benar-benar menjadi orang yang berjaya di antara orang-orang yang berjaya. Jika kita mengeluh sekalipun, waktu akan tetap saja beredar dengan pantasnya tanpa menunggu sesiapa dan waktu pun tidak akan memperdulikan keluhan kita. Hanya kita sendiri yang harus menyedarkan diri dan meningkatkan usaha-usaha yang sedang dilakukan dengan cara yang lebih baik dan lebih meyakinkan. Sewaktu ada sedikit kelapangan di dalam dada ini, maka cubalah renungkan sehinggalah kita dapat memahami bahawa setiap kesalahan dan kesilapan tersebut semuanya merupakan pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui atau ditempuh. Dengan cara sedemikian, ia akan membuatkan kita lebih teliti dan lebih berhati-hati untuk di masa hadapan. Kita harus belajar lagi melalui pengalaman-pengalaman tersebut sehingga kita pun dapat mengenal pasti kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kita gagal. Kalau kita benar-benar sudah faham di mana letaknya kelemahan dan kekeliruan yang telah kita lakukan selama ini, maka secara otomatik kita akan lebih berhati-hati lagi untuk menjalankan tugas-tugas atau usaha-usaha selanjutnya di masa yang akan datang. Dengan adanya pengalaman-pengalaman yang sedia ada tentunya kita akan lebih yakin lagi terhadap kemampuan diri kita sendiri, tiada keraguan sebenarnya kita memang boleh berjaya seperti orang-orang lain yang sudah berjaya, kenapa tidak!.InsyaAllah. Dengan cara ini kita akan dapat memperkuatkan lagi keinginan dan keazaman untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang "Ilmu Tenaga Metatfizik" agar kita benar-benar boleh berjaya. Segala perasaan dan tindakan negatif yang sudah terlanjur selama ini, kini sudah bertukar ganti dengan sesuatu yang bernilai positif. Segala cubaan dan pengorbanan yang sudah kita lalui selama ini pun tidaklah sia-sia dengan begitu sahaja, malah semua pengalaman-pangalaman yang telah kita lalaui itu telah mendidik dan mengajar kita untuk meraih suatu kejayaan yang lebih besar dan lebih bermakna di masa hadapan.
Kalau kita sudah mahir dan sudah sebati dengan amalan "Ilmu Tenaga Metafizik", maka Tenaga Metafizik atau tenaga separa-sedar tersebut akan lebih mudah kita gunakan untuk membetulkan pelbagai kesalahan dan kesilapan yang sudah terlanjur kita lakukan. Malah ia juga membersihkan pelbagai kekeliruan yang sudah terjadi di dalam pola pemikiran kita atau pun untuk menyelesaikan kekusutan-kekusutan yang sedang dialami sehinggalah kita tidak sampai mengalami kegagalan lagi, walaupun dalam bentuk kegagalan yang kecil sekali pun. InsyaAllah.
4
Kita begitu cepat menyedari bahawa walau kegagalan kecil sekalipun adalah merupakan pintu untuk menuju kepada kegagalan yang lebih besar. Dengan kesedaran itu akan membuatkan kita menjadi lebih berhati-hati lagi di masa yang akan datang. Bahkan dengan lintasan atau bayangan suatu kegagalan kecil sahaja kita sudah dapat membangkitkan semangat atau dijadikan sebagai petrol atau untuk bahan bakar untuk membakar semangat sehingga dengan semangat yang senantiasa membara kita terus saja menuju ke arah wawasan yang lebih jauh dan luas. Bersamaan dengan kesedaran diri maka kita sempat mengutip nilai-nilai positif yang ada di sebalik lintasan atau bayangan kegagalan tersebut untuk dijadikan anak-anak tangga utama untuk mencapai kejayaan yang telah diimpi-impikan selama ini. Bagi seseorang yang sudah terlanjur terperangkap atau terjerat di dalam perangkap kegagalan, walau hanya dalam bentuk kegagalan kecil sekali pun, maka ia masih sempat lagi untuk tersenyum kerana disana dia dapat melihat dengan cara yang lebih dekat dan lebih jelas lagi segala rintangan yang akan dipatahkan dengan menggunakan Tenaga Metafizik yang sudah terbina dengan baik di dalam diri kita. Sudah tentunya tanpa menunggu sehingga perangkap kegagalan tersebut sempat menjerat serta menggulung-melipat dan mematah-matahkan tiang-tiang dan sendi-sendi keupayaan kita. Kalau kita tidak berhati-hati atau jika masih saja cuai atau lengah memanglah kegagalan sentiasa terbentang luas di hadapan kita dan kalau kita tidak mahu sampai terdampar pada dataran kegagalan tersebut, maka sejak dari awal-awal lagi kita mestilah sudah bersiap sedia untuk menjadi seorang yang berhasil. Sudah tentunya dengan menyusun strategi baru serta meningkatkan keupayaan atau kekuatan yang sedia ada hingga menjadi lebih kuat serta lebih mantap untuk menghadapi cabaran-cabaran baru di masa yang akan datang. Janganlah diberi kesempatan kegagalan sampai membungkus diri serta usaha kita yang sedang atau sudah di ambang kejayaan. Walau sekecil manapun bentuk kegagalan, namun jangan sekali-kali dipandang ringan. Ini adalah kerana jika kegagalan-kegagalan kecil tersebut sudah sempat berhimpun dan menyatu serta mengkristal di dalam diri kita maka ini adalah merupakan sesuatu yang sangat berbahaaaya!. Maka tidak mustahil dengan kekuatan yang sudah tersusun rapi itu, ianya akan mendorong kita dengan secara tiba-tiba sehinggalah kita terjatuh lalu terguling dan terkongkang ke dalam kancah kegagalan yang besar yang mana kegagalan tersebut teramat sulit atau memang sudah tidak boleh untuk diatasi lagi.
Sehinggalah iblis atau syitan-syitan berdansa, berpesta pora sambil mengoyak-ngoyak serta menginjak-injak logo atau lambang atau bendera kejayaan usaha kita iaitu suatu kejayaan yang tidak sempat menjadi atau memang sudah berkecai-berai. Walaupun pada akhirnya kita akan benar-benar menyedari juga apakah selama ini pada hakikatnya usaha yang telah kita lakukan itu belumlah seberapa sangat atau kebarangkalian juga yang lebih hanyalah angan-angan sahaja. Walaupun umpamanya belum lagi sampai ketahap mati berangan ataupun juga mungkin masih ada lagi alasan-alasan lain yang masih cuba
5
untuk diprertahankan yang mana alasan-alasan tersebut kesemuanya hanya akan melalalikan lagi serta tidak akan membawa apa-apa keuntungan sama-sekali. Berhati-hati sajalah dalam apa jua bentuk usaha yang sedang dijalankan dan pastikan bahwa kita tidak sedang berangan-angan dan setiap usaha yang sedang kita lakukan tersebut hendaklah dengan usaha dan tekad yang kuat serta dengan cara yang betul dan bijaksana dan jangan lupa setiap usaha yang dilakukan hendaklah diiringi dengan doa.