Senin, 12 Oktober 2009

Menggapai puncak Citatah 125 dengan teknik himalayan dan alpin


CATATAN PERJALANAN CITATAH 125

Oleh : Teturela Dediene N.
GM – 014 – XVIII

Malam sabtu, 24 Juli 2009, 6 orang anak manusia yang terdiri dari Freden, Bayu, Tetu, Brian, Bambang, dan Enda pergi ke citatah 125. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan sepeda motor. Setelah sampai di sana, kami mendapatkan tempat yang biasa kami pakai untuk mendirikan tenda telah dipakai oleh anak PA lain. Jadi, kami semua langsung menuju bangunan kecil untuk beristirahat. Sebelum istirahat tidur, kami mengadakan briefing untuk kegiatan besoknya. Setelah selesai, barulah kami pergi tidur.

Pagi hari pun tiba, kami semua bangun dari tidur lelap masing-masing. Setelah semua kesadaran terkumpul, beberapa dari kami memasak untuk sarapan. Menu sarapan pagi itu adalah nasi + ikan asin + sambel + sayur. Sarapan pun siap disantap.

Sarapan selesai, perut sudah kenyang. Freden, Tetu, dan Bayu bersiap untuk melakukan latihan artivisial. Tetu leader, Freden jumarer, dan Bayu cleaner. Setelah semua persiapan selesai dan berdoa, kami bertiga langsung melakukan pemanjatan. Pemanjatan mulai dilakukan sekitar jam 9 pagi. Dan selesai sekitar jam 11 siang. Pemanjatan yang dilakukan berakhir di goa. Setelah selesai, kami turun tidak dengan teknik refling, tapi dengan melalui jalan belakang.

Setelah itu, kami semua beristirahat dan makan siang. Beberapa dari kami memasak lagi untuk makan siang. Menu makan siang saat itu adalah nasi dengan sarden. Makan siang dan istirahat selesai, kami sudah berniat melakukan persiapan untuk pemanjatan selanjutnya, namun apa daya, hujan turun mengguyur daerah tersebut. Alhasil, kami semua masuk bilik kecil kami, dan 4 dari kami bermain kartu.

Sedang asik-asiknya main kartu, hujan yang mengguyur berhenti, dan artinya kami harus melanjutkan pemanjatan. Pemanjatan kali ini, kami merubah formasi pendakian. Bayu leader, Freden tetap jumarer, dan Tetu cleaner. Pemanjatan pun dilakukan. Saat pemanjatan kedua dilakukan, datanglah dua pasukan tambahan, yaitu Maul dan Sani. Mereka datang dengan membawa bungkusan yang berisi beberapa buah ice cream ( es krim ). Untungnya, saat mereka datang, jumarer masih berada di bawah. Oleh karena itu, beberapa es krim yang ada dibawa naik oleh sang jumarer untuk disantap saat kami bertiga sampai di goa.

Sampai di goa, makan es krim, turun. Selesai sudah rangkaian kegiatan latihan artivisial kami. Selanjutnya kami menyiapkan makan malam. Makan malam siap, kami makan bersama-sama dengan menggunakan daun pisang sebagai alas makannya. Selesai makan kita bersantai-santai sebelum melakukan briefing untuk kegiatan keesokaannya.

Briefing dilakukan sekitar pukul 9 malam. Briefing yang dilakukan membicarakan teknis pemanjatan samapai ke top citatah 125. Hasil dari briefing adalah Tetu sebagai leader dari awal sampai goa Bayu cleaner dan freden jumarer. Selanjutnya Bayu menjadi leader, Tetu cleaner, dan Freden tetap sebagai jumarer. Satu tahap sebelum top, yang menjadi leader adalah Freden, Bayu cleaner, dan Tetu jumarer.

Sesampainya di top, kami bertemu dengan seluruh anggota pasukan lain. Di top itu, kami langsung membelah sebuah semangka yang kami bawa dari bawah. Tapi sayang seribu sayang, semangka yang kami bawa ternyata agak busuk walaupun masih bisa dimakan. Setelah makan semangka, kami melahap makan siang kami yang telah disediakan oleh awak pasukan lain selain kami bertiga. Menu makan siang kali ini (kalau tidak salah) adalah nasi bungkus, dengan lauk telur, tempe, dan bonteng (mentimun). Setelah kenyang makan semangka, nasi bungkus, dan cemilan-cemilan lainnya serta puas berfoto-foto ria (bukan mpok ria) kami pun turun ke camp kami.

Sampailah kami di camp, dan kami langsung berbenah diri alias packing karena beberapa dari kami akan melanjutkan kegiatan ke citatah 90. Setelah semua selesai dipacking, kami pun berangkat ke citatah 90. Di sana kami melihat-lihat medan yang akan ditempuh besok. Sambil melihat-lihat, kami mendirikan tenda dan membuat api unggun.

Tenda sudah berdiri dan api telah manyala. Kami sedikit berbincang-bincang dan akhirnya waktu menunjukkan sekitar pukul 7 malam. Aku, Teturela, Sani, dan Maul memutuskan untuk pulang saat itu. Kami pun pulang dengan meninggalkan awak pasukan lain melanjutkan kegiatan yang mereka inginkan.

Tidak ada komentar: